Hai, semua!
Sudah lama tampaknya tidak menyumbangkan tulisan di blog ini.
Sesuai janji, saya akan menceritakan perjalanan 'liburan' saya bulan lalu.
Sebuah perjalanan yang amat sangat bermakna.
My Summer Hollyday!
Kenapa kok judulnya gitu?
Ya iyalah. Secara saya pergi saat musim panas dan pergi ke Tanah Suci!
Ahahaha.. Iyaa. Liburan yang saya tunggu-tunggu di bulan Juli kemarin adalah Pergi Umroh bersama keluarga. ^_^
Beberapa hari sebelum berangkat, kami sudah sibuk mengurus berbagai macam dokumen yang dibutuhkan. Penambahan nama di paspor pun harus saya lakukan, karena waktu pertama bikin. Nama saya yang 4 suku kata itu cuma ditulis 2 suku kata saja. Padahal untuk pergi umroh dibutuhkan nama dengan 3 suku kata. (Entah kenapa ya? mungkin biar ada first, middle, and last name). Urus sana urus sini. Tak lupa juga manasik.
Hari Senin, 19 Juli 2010 koper-koper berisi pakaian kami harus dikumpulkan di kantor travelnya jam 2 siang. Setelah semalaman packing, koper-koper itu pun dikirim ke kantor itu. Oia, (dengan tidak bermaksud untuk promosi) kami memilih Safari Suci sebagai penyelenggara perjalanan umroh kali ini.
Selasa, 20 Juli 2010.
Setelah menyelesaikan beberapa urusan yang harus diurus di kampus, saya segera pulang ke rumah. Ganti baju dengan baju batik Safari Suci. Lalu bersiap-siap. Kami Shalat dulu, udah gitu pamit sama tetangga depan rumah (yaa itung-itung nitipin mbak atik di rumah. ha8x.) Kami sempet foto-foto dulu loh. Lalu berangkat menuju Safari Suci.
Sesampainya di Safari Suci, sudah ada satu keluarga yang hadir. Keluarga Pak Toto. Umm,kok tampak melihat temen SMA saya ya? Mau nyapa tapi takut salah orang. hahaha.yasud laah. Saling berkenalan satu sama lain. Masih malu-malu kucing lah. Lalu datang lah keluarga yang lain. Rombongan perjalanan kami saat itu berjumlah 18 orang, dengan 1 pembimbing, dan 5 keluarga. 3 keluarga membawa lengkap anggota keluarganya, dan yang 2 lagi pasangan suami-istri.
Ada pak Herdi yang jadi pembimbing kami. Lalu keluarga saya, yang terdiri dari saya, Mama, Papa, Mas Andri dan Dhika. Keluarga Pak Toto, ada Pak Toto, Bu Toto, Ninis dan Yudo. Keluarga Pak Dianto, ada Pak Dianto, Bu Ira, Gina dan Athaya. Kemudian ada 2 pasangan dokter nih. Pak dokter Eris yang seorang dokter kandungan dan Mbak Manda. Lalu yang terakhir ada Pak Nasution beserta Ibu yang merupakan dosen kedokteran UNPAD.
Setelah lengkap berkumpul, kami sedikit mendapat siraman rohani dulu. Baru setelah itu, naik Bus dan berangkat menuju Cengkareng. Sempat berhenti dulu di km berapa lah itu, daerah Cikarang. Tempat berhenti Cipaganti yang dari Bandung. Kami Shalat dulu. udah gitu berangkat lagi deh. Makan siang pun di dalam Bus. Sepanjang perjalanan saya banyak habiskan dengan TIDURRR.. eheheheheh. Tapi pas masuk tol dalam kota, lebih banyak meleknya sih. Liat tulisan arah ke Grogol, inget sama si jae. Liat Slipi Jaya, inget sama Cepe si preman daerah sana. v^_^ Liat Central Park, langsung mangapin mulut lebar-lebar. "OOOO..ternyata di sebelah TA toh."
Sampai di Cengkareng, turun dari Bus. Nurun-nurunin koper tenteng. Lalu masuk ke area bandara. (halah,bahasa). Lupa waktu itu jam berapa, yang pasti masih lama waktu check-in nya. Kami akan naik pesawat Emirates Airways dengan nomor penerbangan EK 357 dengan tujuan Dubai pada pukul 17:55 WIB. Yeaa, sebelum pergi ke tanah Suci kami akan keliling Dubai dulu sehari. heuheuheu.. Excited beraaaat. Setelah melewati beberapa pemeriksaan termasuk imigrasi dengan petugas mas-mas yang eye-catching (mungkin ini jadi salah satu siasat dari Kantor Imigrasi agar orang-orang yang menunggu tidak cepat marah saat pelayanan berjalan marah. hahahahaha), akhirnya mendekati ruang tunggu juga. Sempet foto-foto, jajan dulu, setelah itu kami masuk deh gate. Iiih yang lain dapet kartu warna kuning, kok cuma saya doang yang dapet warna kuning sih? GRGRGRG.. Keadaan ruang tunggu cukup hiruk pikuk, apalagi dengan banyaknya pahlawan devisa Indonesia.
Tak berapa lama, kami dipanggil sesuai dengan kartu yang dipegang. AHAY! Saya berhasil masuk pesawat duluan dibandingkan rombongan. hahaha. Disambut dengan hangat oleh pramugari dan pramugara multinasional itu. Ditunjukan arah yang benar untuk menuju tempat duduk saya. (Ahh,orang-orang ini berbahasa Inggris. Baiklah, saya harus bersiap diri untuk menerima segala percakapan bahasa Inggris selama perjalanan ini.) Saat itu saya bawa koper jinjingan sendiri, pas udah nemu tempat duduk. Berniat masukin koper ke atas kabin, tapi saya tak sampai yang ada di sekitaran saya pramugari. Ga nyampe juga. Tapi akhirnya masuk sih. Oke saya duduk di bagian kanan pesawat, 21 J. Adik saya duduk di sebelah kanan saya, kursi yang banyak diincar orang, karena sebelah jendela. Ibu saya duduk di sebelah kiri. Huaa,,amaan lah yaa?
Pesawatnya bagus deh! hahaha..*maklum udah lama ga naek pesawat* Banyak hiburannya. Dijamin deh ga kan bosen selama perjalanan. Paling-paling pegel doang sih. Di dalam pesawat kerjaannya adalah makan, tidur, makan, dengerin musik, nonton film, nonton video, tidur, makan. Aduh pokoknya banyak makannya. 4 sehat 5 sempurna pula.
Setelah perjalanan yang cukup panjang dan banyak goncangan.
Sampai juga di Dubai, itu pukul entah lah berapa. Udah malem aja di sana. Oia beda waktu antara Dubai dan Jakarta itu adalah 3 jam (GMT+3). Jadi kalau di Jakarta sudah jam 10 pagi, maka di Dubai baru jam 7 pagi. Turun dari pesawat, menunggu Pak Herdi mengurus keperluan kami dulu sambil duduk-duduk juga foto-foto doong. Selesai urusannya, kami ngantre di Imigrasi untuk pemeriksaan paspor dan segala rupa. Setelah itu, kami keluar dari Bandara naik mini bus untuk menuju ke hotel Milenium Airport, semacam hotel transit gitu deh. Setelah bagi-bagi kunci kamar, kami masih bisa makan malam. Lumayan, makan lagi. ha8x. Ternyata banyak orang-orang Asia Tenggara yang bekerja di restauran hotel. Jadi, kami tidak harus selalu menggunakan bahasa Inggris kalau membutuhkan sesuatu. hehehehe..
Perut sudah cukup terisi, waktunya masuk ke kamar, mandi, dan tidur!
Rabu, 21 Juli 2010
Bangun pagi, shalat subuh. Mandi, lalu siap-siap turun ke restoran untuk makan pagi. Bingung ya kalo makan pagi di restoran itu? Banyak menu nya. Mau makan apa dulu aja udah bikin pusing. Hahahaha.
Perjalanan pesawat kemarin menyisakan diri saya yang seperti terombang-ambing, terkena gempa atau apalah itu. huaa.mungkin itu yang dinamakan jetlag.
Habis makan, balik lagi ke kamar. Beres-beres, kemudian turun lagi ke lobi beserta barang bawaan, karena kami akan langsung check-out hotel. Sambil nunggu rombongan pada ngumpul, kami foto-foto dulu. Sudah pada kumpul, beranjak lah kami menuju mini bus yang akan mengantarkan kami berkeliling kota Dubai.
FYI, udara di Dubai cukup panas. Sekitar 30 derajatan lah (atau mungkin bisa lebih). Jadi keluar dari lobi hotel yang penuh AC menuju udara luar ruangan Dubai, kacamata saya jadi berembun.
Naik bus, lalu kami berjalan-jalan. Kami dipandu oleh seorang berwarganegara India. Sepanjang jalan kami diceritakan berbagai macam hal mengenai kota Dubai, dan Uni Emirat Arab. Negara yang 'mendadak kaya' setelah penemuan minyak di daerahnya.
Pertama kami mengunjungi Masjid Jumeirah, kami hanya sempat berfoto-foto di luar saja, karena diburu waktu.
Setelah itu, mengarah ke Dubai Beach! Melihat Hotel termahal sedunia. Burj Al-Arab. Apakah kalian pernah melihat cover album nya Owl City? Yaa di tempat itu lah kira-kira. Di pantai itu dengan background Burj Al-Arab, si hotel berbintang 7. Dipikir-pikir gaya juga ya si saya? ahahahay.. Rasanya pengen nyebur deh itu ke laut, di udara sepanas itu. Tapi, apadaya dikejar waktu.
Tadinya, kami akan naik Abras Water Taxi Ride on Creek. Tapi, udara sepanas itu membuat sang pembimbing memutuskan untuk membawa kami masuk ke dalam sebuah Mall di daerah Palm Jumeirah (Daerah yang kalau kita lihat dari atas akan tampak seperti pohon kurma) Yaaa,,apalagi itungannya nanti malam kami akan tidak tidur.
Di Mall itu ada Atlantis, aduh jadi pengen berenang banget deh nih. Eh ada semacam sea world gitu juga. Di sana, kami bener-bener cuma ngadem, dan foto-foto saja.
Setelah dari Mall yang entah saya tidak tau apa namanya itu, kami mengarah ke Dubai Mall. Di sepanjang jalan, kami disuguhi gedung-gedung bertingkat di atas gurun pasir yang panas membara itu. Sampai Dubai Mall, kami berkeling mengikuti si bapak pemandu yang orang India itu. Melihat pasar emas (tapi ya namanya juga di Mall, pasti mahal lah), eh ada Aquarium besaaar banget di dalam Mall, dan ketika melihat ke atas tampak taburan bintang-bintang yang indah. Ice rink tampak menggoda untuk dimasuki, tapi ya kami sih cuma liat aja. Trus ada air terjun di dalam Mall. COOOOL!! Ibu-ibu terhenti di tempat beli suvenir. Tapi sungguh, saya tidak membeli apa-apa untuk diri saya sendiri. Paling juga pajangan doang buat dipajang di ruang tamu rumah. Si pemandu India tampak sedikir bete melihat, para ibu sibuk belanja padahal kami dikejar waktu.
Kami berjalan menuju tempat penjualan tiket At The Top nya Burj Khalifa, yang merupakan pencakar langit tertinggi di dunia yang ada saat ini. Mengalahkan Petronas milik negara tetangga. Huweee. Beruntung sekali kami, karena gedung ini baru dibuka beberapa bulan yang lalu.
Masuk ke area Burj Khalifa, harus melewati pemeriksaan dulu. Oke. Baiklah. Trus difoto dulu, macam di Sentosa Island, Singapura lah. Setelah itu, kami naik sebuah eskalator lurus, untuk sampai di depan Lift. Masuk di sekitaran depan Lift, sudah ada petugas yang menjaga. Kami dipersilahkan mengantre, dan setelah Lift terbuka naiklah kami ke dalam Lift yang (katanya) super cepat itu. Dengan kecepatan 60 km/jam atau 16.7 m/s. Naik ke area pandangnya, hanya dalam beberapa menit saja. AJAIB!
Melihat Dubai dari ketinggian, dan benar-benar terlihat betapa Dubai dibangun di atas gurun pasir yang gersang. Foto-foto, ketawa-ketiwi. Tadinya mau beli kaos, tapi ga bisa pake US$ harus pake Dirham (mata uang UEA). Berjalan menuju lift, lalu kami turun lagi. Berjalan menuju elevator lurus, kami menemukan dinding yang bergambarkan sejarah pembuatan Burj Khalifa, dan tokoh-tokoh yang berperan dalam pembuatannya. Kereeen. Sebelum keluar dari area Burj Khalifa, kami tebus dulu fotonya. Agak mahal sih itungannya, tapi lumayan lah buat jadi kenang-kenangan.
Keluar dari Dubai Mall, kami makan siang di salah satu restoran chinese food. Keluarga saya, satu meja bersama keluarga Pak Dianto. Ketika itu, kami masih sama-sama malu-malu, jadi masih belum banyak ngobrol.
Setelah makan, kami kembali menuju Airport bersiap-siap terbang ke Jeddah.
Imigrasi Dubai cukup ketat, ketika kita masuk ke alat sensor lalu berbunyi. Maka kita harus mengulang lagi, sampai benar-benar tidak berbunyi. Sampai-sampai ada yang harus copot sepatu segala. Selesai dengan urusan imigrasi, mengarah mendekati gate. Tak lupa shalat Dzuhur dulu. Kami akan naik pesawat Emirates dengan nomor penerbangan EK 803 pukul 16:15 waktu Dubai menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah.
Masuk ruang tunggu, melihat banyak penumpang yang menggunakan pakaian Ihram. Ah, mereka akan langsung Umroh sesampainya di Sana. Berbeda dengan kami, yang akan berganti pakaian di Jeddah dan mengambil Miqat di perjalanan dari Jeddah menuju Mekkah.
Pesawatnya agak-agak terlambat. Tapi, ga apalah, yang penting masih bisa terbang. Hehehe.. Masuk pesawat, duduk dengan posisi yang sama. Kanan Dhika, dan kiri mama. Di belakang ada penumpang asal Afrika, yang tampak sulit untuk diatur. Ribut melulu.
Sama seperti perjalanan Cengkareng-Dubai, perjalanan Dubai-Jeddah juga diisi sama makan, denger musik, dan tidur. hehehehe..
Setelah melalui perjalanan sekitar 2 jam-an, sampai juga di Jeddah, Saudi Arabia. Hawa-hawa nya udah beda nih. Hawa-hawa, Arab. (*hahahaha,,maksudnyaa paaan?)..
*mau tau lanjutan cerita perjalanan saya ini? Kita sambung lagi di posting berikutnya yaa? heuheuheu.. Kasian kalo disatuin, ntar kepanjangan lagi. heuheuheu..