SuryaSukaMenulis

Saya hanya ingin menjadi seperti MATAHARI yang menyapa dunia dengan sinarnya!

End of Twenty Something

Jakarta, 31 Desember 2018

Menulis sambil (agak) mengantuk duduk di meja kerja. Hahahaha.. masih saja ya akhir tahun stand by di Kantor? Tapi ya saya juga bingung sih tahun ini ngapain masih stand by di Kantornya. Dibilang tidak ada kerjaan nggak juga sih. Itu kerjaan masih numpuk banget. Tapi ini ngantuk nggak bisa tertahan! Bosan saja gitu rasanya. Hahahaha..

Setelah seharian mengurus pendistribusian Kartu Pekerja di Walikota Jakarta Pusat. Sampai harus melewatkan Lunch akhir tahun bersama Grup Kantor.  Hikss..
Tapi Alhamdulillahnya masih bisa ikut acara yel yel dan tukar kado.
Dapat apa?? Nih dapat bantal leher. Lumayan buat bobo-bobo an di Kantor.

Heyyy..hari ini jadi hari terakhir saya berumur Dua Puluh Sembilan. Hihihihi..Memasuki usia kepala 3. Kepala 3. Kepala 3. Tua ya saya? Hahaha. Muka sih masih muda ya? Jiwa pun. Hahahaha..

Masih banyak cita-cita yang belum tercapai di usia 29 ini.

Insha Allah ingin lebih istiqomah. Ingin lebih bahagia. Ingin lebih legowo menghadapi setiap apapun itu. Ingin lebih hidup sehat baik fisik maupun mental.

Semoga semua dimudahkan oleh Allah SWT.
Aamiin..

Terima kasih 29! Ku siap memasuki fase baru di hidupku!

Semenjana - Jakarta

https://youtu.be/DZvUpYCD-0o

Sebagai anak yang lahir di kota Jakarta dan kemudian berpindah-pindah kota, membuat saya menjadikan Jakarta kota impian dan selalu punya cerita sendiri aja gitu antara 'Surya dan Jakarta'.

And now..after almost 4 years benar-benar stay dan mengadu nasib di Jakarta,,rasa dan impian saya tentang kota ini agak sedikit buyar. Bukan benci. Tidak juga jadi cinta sekali.

Awal-awal ngerasain nasib jadi komuter yang tinggal di Pinggiran Jakarta dan kerja di tengah kota Jakarta. Bangun pagi. Lari-lari agar tidak tertinggal kereta. Harus maksa banget masuk ke dalam kereta biar tidak terlambat sampai kantor. Rasanya beraaaaat banget. Kalau tidak kuat rasanya sudah mau menyerah saja. Belum lagi turun kereta berdesak-desakan menuju gate keluar stasiun. Lari-lari lagi mengejar angkot. Trus lanjut kopaja. Hampir kecopetan di Kopaja 212 dan dengan PD nya nantangin si copet untuk balikin apa yang dia ambil. Kemudian kapok banget naik kopaja.

Jakarta keras coyy!

Anak kereta pasti tau banget rasanya teriak-teriak, ngotot-ngototan, nyinyir-nyinyiran di Gerbong Khusus Wanita. Trus kalau di gerbong campur, pasti deh pernah paling tidak sekali ngerasain di'tempel-tempelin' banget sama lelaki di belakang kita. Duh..rasanya harus kuat mental melototin, atau menyikut, atau nginjekin kaki orang.

Kemudian pulangnya diboncengin motor. Dari tengah kota ke pinggiran Jakarta. Hampir setiap hari kerja. Saat itu belum terlalu ngeh sama 'jahatnya' Jakarta. Naik motor malam-malam tanpa masker. *kalau Jaket sih pasti selalu pakai ya kebiasaan waktu tinggal di Bandung.
Ternyata kebiasaan naik motor jauh tanpa masker itu berakibat pada paru-paru yang 'kotor' dan terancam TBC. Duuuhhh.. mulai lah pakai masker, syal dan jaket yang resletingnya selalu ditutup rapat saat pulang kantor. Sesuai saran dari seorang interviewer di kantor.

Jakarta..yang karena saat ini tinggalnya jadi di Jakarta. Ya jadi banyak mencoba moda transportasi menuju rumah. Mulai dari bajaj, angkot, Transjakarta, ojek.

Transjakarta ku suka! Karena ada proses jalan ke halte. Naik tangga halte. Jalan menuju gate halte. Lari-lari menuju pintu koridor Transjakarta kita. Mengantre dan menunggu Bus datang. Berdesakan masuk Bus (dengan memegang barang bawaan sekencang mungkin). Kalau beruntung, bisa dapat tempat duduk. Kalau kurang beruntung, seringnya belakangan saya memilih berjalan mendekati supir. Jadi bisa agak 'gelantungan' santai di tiang pembatas antara kursi supir dan kursi penumpang. Kadang langsung ambil HP pasang earphone dan mendengarkan musik atau menonton drama korea. Trus seneng aja gitu lihat kita bisa jalan truss eh yang di jalur sebelah padat. Hihihihi.. Makanya kalau tidak mau macet naik bus dong. *ehh.. Intinya sih jadi bikin saya ilang penat kalau sudah masuk ke dalam Bus yang adem itu. *hiburannyamurahbener *diajaknaikbusdoangudahseneng hihihihi..

And now, I'm officially resident of Jakarta!!
😁😁😁 *walau belum pegang fisik KTPnya Tapi yaa..udah ga bisa lagi jawab "orang Jawa tapi KTP mah Bandung." Hihihihi..

Komitmen




komitmen/ko·mit·men/ n perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu; kontrak: perkumpulan mahasiswa seharusnya mempunyai -- terhadap perjuangan reformasi

sumber : https://kbbi.web.id/


Komitmen dan bagaimana seseorang menghayati komitmen.
Menurut arti katanya, Komitmen merupakan suatu perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu. Suatu Kontrak. 

Oke, untuk saya yang sudah tidak remaja lagi..dalam hal ini mungkin akan lebih spesifik. Komitmen dalam bingkai "Pernikahan".


nikah/ni·kah/ n ikatan (akad) perkawinan yang dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum dan ajaran agama: hidup sebagai suami istri tanpa -- merupakan pelanggaran terhadap agama;

sumber : https://kbbi.web.id

Dari dua arti di atas ya bisa lah ya disangkut-sangkutin? Komitmen dan Nikah. Nikah itu bisa diartikan perjanjian antara dua insan yang dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum dan ajaran agama. Ketika seseorang sudah mengucapkan janji sehidup sematinya di hadapan para saksi dan Malaikat-Nya, ya disitulah dimulainya perjalanan.

Kontrak sehidup semati, untuk selalu saling menjaga, saling membimbing, saling mengingatkan, saling merangkul, saling menyemangati, saling membantu, saling menyayangi, saling mencintai, saling menghormati, saling percaya, saling 'ngopeni', saling mengalah, saling menerima, dan saling saling saling saling lainnya.

Walaupun usia pernikahan saya masih seumur jagung, tapi ya saya (dan suami) jadi banyak belajar tentang banyak hal. Melihat dari sekitar. Mengartikan apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan.
Tidak juga saya mau bilang, bahwa pernikahan kami (yang baru seumur jagung ini), pernikahan yang menjadi "Goal Relationship". Masih banyak bolongnya juga kok. Me not typically good housewife, and he's just still like that lah. 

Tapi, saya terutamanya selalu berusaha untuk belajar menjadi istri yang baik. 

Mencoba menjadi istri yang menghormati suaminya. Ajaran Mama saya tentang bagaimana sampai berpuluh-puluh tahun pernikahannya dengan Papa, tidak pernah memanggil suaminya (baca: Papa saya) dengan sebutan "Kamu".
Oke. Ternyata ajaran yang mungkin dirasa simple tapi berarti banget dan amat sangat di'internalisasi' oleh Saya. Sejauh ini, yang saya ingat sih. Walau kami (saya dan suami) itu satu angkatan yang umurnya cuma beda kurang lebih 6 bulan, tapi saya berusaha menghormati Suami dengan memanggilnya "Mas", "Sayang", "Ayaaangg", dan sapaan sayang lainnya. Tidak pernah memanggil dengan kata "Kamu".
Kalau whatsapp mau nanya posisi lagi ada dimana, ya nggak juga saya jadi ngetik, "Kamu lagi dimana?" Tapi "Mas lagi dimana?".

Serius deh. Mungkin menurut orang lain ini hal remeh. Tapi untuk saya dengan segala ajaran orang tua saya, hal ini amat sangat sangat penting. Bagaimana seorang istri menghargai suaminya.

Belum lagi, yang saya rasain itu adalah ketika kita harus selalu merasa beruntung, bersyukur dan tidak iri-an.
Ya, Alhamdulillah kami hidup dengan prinsip pas-pasan. Pas butuh sesuatu, pas ada rezekinya. Pas mau sesuatu, pas ada rezekinya. Selalu begitu. Jadi sejauh ini, dan semoga seterusnya, saya selalu berpikir bahwa Alhamdulillah kami masih berkecukupan. Tidak juga jadi iri ketika, "eh si itu udah punya ini loh.", "eh si eta udah pergi kemana loh".. 
Paling sih saya irinya ketika, "eh,,si itu udah hamil loh.",,"eh..si eta udah melahirkan loh".. 
*ehh malah curhat.. hahaha
*lah kan ini blog emang jadi tempat curhat, hahahaha..

Jadi kunci sukses dan bahagia dalam menjaga komitmen dalam bentuk pernikahan sampai saat ini yang mau saya share  adalah Saling Menghormati dan Banyak Bersyukur. 

Oke. Semoga bermanfaat yaa?

Semoga saya tetap selalu on track  untuk terus menulis. Ya ya ya..mungkin bisa jadi resolusi tahun 2018 saya adalah Banyak Menulis.


Cheers!
x.o.x.o.




Saya Si Surya

Foto saya
Si tengah di antara lelaki hebat yang juga ga kalah hebatnya. I (heart) yellow. I (heart) comics. I (heart) music. I (heart) converse. ^_^

Total Tayangan Halaman

Pengikut