SuryaSukaMenulis

Saya hanya ingin menjadi seperti MATAHARI yang menyapa dunia dengan sinarnya!

Zona Nyaman

Jakarta, 19 April 2020

Setiap orang memiliki Zona Nyaman nya masing-masing.
Setiap orang berbeda-beda bagaimana sikapnya terhadap Zona Nyaman itu.
Ada yang begitu nyamannya, Ia tidak ingin pergi dari tempat itu.
Ada yang dengan segala jungkir baliknya, harus pergi dan menjauh dari Zona Nyaman.
Tidak semua orang bisa dengan mudahnya keluar dari Zona Nyamannya.
Tidak semua orang pula yang merasakan betapa sulitnya jika harus keluar dari Zona Nyaman.

Saya, terbiasa hidup mandiri.

Orang tua Saya terbiasa membuat anak-anaknya untuk dapat hidup mandiri. Tidak bergantung pada siapapun. Hal itu terlihat dari bagaimana mereka memberi uang jajan perminggu bahkan perbulan mulai dari sekolah menengah. Mereka membiarkan anak-anak mereka mengatur sendiri segala pengeluarannya, mulai dari ongkos angkot, uang jajan, menabung dari sisa uang saku yang diberikan. Sehingga saat itu, saya tidak harus minta uang kalau kalau ada Kaset/CD Musik yang ingin saya beli, Komik terbaru yang ingin saya beli, Saat teman-teman mengajak menonton Bioskop atau sekedar nongkrong di McD (*Jaman itu nongkrong di McD aja sudah berasa paling keren. nyahaha).

Orang tua saya pun, Alhamdulillahnya buka tipe yang perfeksionis banget, yang "KAMU HARUS JADI JUARA KELAS! KAMU HARUS IKUT LES INI ITU INI ITU! KAMU BOLEH BACA KOMIK ATAU MAIN GAME KALAU WEEKEND DOANG!" Ouu,,Big No No. Kalaupun kami (anak-anaknya) ikutan kursus ya itu karena kemauan kami sendiri. Mau juara berapa pun, tentu tidak jadi masalah. Paling yang bikin nyes nya adalah ketika saya anak cewek satu-satunya, tidak bisa masuk SMA yang sama seperti kakak ~ juga Adek saya. Tapi itu pun tak jadi masalah dan membeda-bedakan ketiga anaknya. Saat memilih jurusan kuliah pun, tidak ada intervensi dari mereka. Benar-benar membebaskan anak-anaknya mau kuliah dimana, asalkan kami bertanggung jawab dengan keputusan yang dipilih. Apalagi saat memilih jodoh. Alhamdulillah dan amat sangat bersyukur saya bisa dibesarkan di dalam keluarga yang super duper demokratis ini. :)

Mungkin karena itu, Saya (terutama) tidak selalu bergantung dengan siapa pun itu. Saya mencari cara, bagaimana pun itu untuk tetap berdiri tegak sendiri. Terbiasa berpikir cepat, memutuskan sesuatu secara cepat dan segera mencari jalan keluar saat terasa buntu.

Dipikir-pikir,,dari pengalaman beberapa hari belakangan ini, berkutat di dapur. Terlihat bahwa I'm not always stick by the rule. Kalau mau bikin sesuatu bawannya tidak benar-benar ikut resep yang ada. Anaknya suka jadi keidean. Mikir sendiri. Kira-kira sendiri aja. Suka suka saya. Nyahahaha..
Ya ya ya..


Hei, Mau Sampai kapan ada di Zona Nyamannya?
Tidakkah Mau Mencoba keluar dari Zona Nyaman ini?
Sekali saja, coba dirasakan berdiri di atas kaki sendiri.
Benar-benar memulai sesuatu dari Nol.

Semoga,,segera terlaksana ya? :)






Tersenyumlah Matahari!

Jakarta, 13 April 2020


Setelah seminggu menjadi karyawan berstatus 'cuti tapi tetap bekerja dari rumah', hari ini saya bangun pagi dengan segala tugas-tugas yang harus segera dikejar untuk diselesaikan.
Emang begitu saya mah,,saat seminggu kemarin walau kadang sambil kerja juga, tapi tidak sepenuh hati kerjanya. Nyahahaha.

Bisa begitu ya?
Otak nya di set. "Lagi Cuti! Nggak Usah mikir berat-berat!"
"Udah masuk lagi! Walau Work From Home! Nggak Boleh Ngeluh Kalau ada yang Ngehubungin di jam 08.30 - 16.00 WIB."

Mana yang besok harus Work at Office???
*tunjuk tangan

Senang tidak senang sih harus berangkat ke kantor. Senangnya, bisa ketemu komputer. Bisa buka link-link dan aplikasi yang cuma bisa dibuka kalau di kantor.
*duh jadi ingat,,udah berapa hari belum jajan pakai JakOne Mobile.. *Poin saya berapa nih yaa? 
Senangnya, bisa lihat dunia luar. Bisa ketemu sama teman (walau ga banyak yang ke kantor). Bisa ketemu sama OB andalan sedari tahun 2014 dulu (itu juga kalau dia ke kantor).
Tidak senangnya,,ya harus mandi pagi..pakai baju rapi,,dandan..keluar rumah. Semoga lancar-lancar yaa besok saat berangkat dan pulang kerja. Semoga tidak kena razia PSBB DKI Jakarta. 

Umm,,kira-kira besok mending pakai seragam atau baju bebas ya? Kalau pakai seragam, yaa mungkin bisa ga jadi ribet kalau misal diberhentiin aparat dikira keluruyan sembarangan. Tapi, ku takut seragam ku tak cukup lagi! Nyahahahahaha..

Baiklah. 
Sudah malam!
Hei,,semoga besok tidak mendung bahkan hujan di saat perjalanan yaa?
Tersenyumlah Matahari! :)

100 Hari di 2020

Jakarta, 09 April 2020

Setelah dihitung-hitung, hari ini tepat hari ke-100 di tahun 2020 Masehi.
Sudah lewat triwulan pertama (Januari-Februari-Maret). *Kalau kata orang Bank sudah lewat Bulan Laporan. Nyahahaha..

Seratus hari pertama di tahun 2020.
Bagaimana rasanya?
Sungguh Nano Nano..untuk Saya, dan untuk semua harusnya ya.

Bagaimana tidak, di hari pertama tahun 2020. Tanggal 1 Januari 2020 yang bertepatan dengan hari ulang tahun Saya yang ke-31 Tahun. Hujan yang turun dengan cukup lebatnya dari sore hari tanggal 31 Desember 2019 sampai esok harinya, membuat sungai-sungai tidak cukup kuat menahan arus air. Luber lah itu Sungai. Notabene nya rumah saya itu dekat bantaran sungan anak Pesanggrahan. Kami, satu rumah sama sekali belum punya pengalaman kebanjiran. Yaaa..air banjir yang masuk ke dalam rumah sampai ketinnggian sebetis jadi salah satu 'kado' ulang tahun saya. Pengalaman luar biasa. Alhamdulillahnya, rumah kami dua lantai. Jadi kami bisa evakuasi barang-barang dan diri ke lantai 2. Bener-bener udah disuruh olahraga dari hari pertama umur ke-31. Nyahahaha..
Dari kejadian itu, saya jadi banyak berpikir dan bersyukur atas hal-hal kecil.
Untung, kami tidak terlalu lelah jadi bisa bangun pagi dan tidak terlambat menyadari bahwa di luar sudah banjir.
Untung, kamar saya dan mas suami di atas jadi ya nggak nambah-nambahin barang yang harus dievakuasi.
Untung, saya dan mas suami posisinya ada di Jakarta bukan pas lagi ke Bandung..Jadi punya 4 tenaga yang bisa bantuin naik turunin barang dan bersih-bersih setelahnya.
Untung, si Mbak yang biasa bantu-bantu di rumah udah bikin nasi kuning kemarinnya,,jadi kami masih bisa makan.
Untung, kami suka simpen air mineral di mana-mana, jadi punya stok air minum yang cukup.
Untung, air kamar bersih masih nyala,,jadi masih bisa dipakai untuk ke kamar mandi dan bersih-bersih.
Untung, air cepat surutnya..jadi saat adzan ashar rumah sudah agak bersih.
Untung, motor masih nyala..masih bisa dipakai keliling cari makan malam.
Untung, kantor berbaik hati memberikan cuti penting alasan bencana alam.
dan masih banyak untung untung untung lainnya..

Alhamdulillahnya setelah banjir-banjiran masih bisa kumpul keluarga. Kebetulan ponakan saya paling kecil ulang tahun yang pertama. UUU unyunyaaa..

Februari 2020,,di awal-awal bulan Mas Suami Outing dengan Kantornya ke Semarang-Yogyakarta. Saat yang bersamaan saya pun Rapat Kerja dengan Grup Kantor ke Puncak. Lalu sibuk dengan kesibukan masing-masing. Kami pun menyempatkan berkunjung ke Bandung,,karena tau bulan Maret itu penuh dengan undangan-udangan.

Maret 2020,,bulan penuh dengan undangan dan ulang tahunan.
1 Maret 2020, nikahan temen Kuliah plus Kantornya Mas Reza yang emang udah CS banget. 7 Maret 2020 Undangan Ulang Tahun anak salah satu temen kantor. Hihihihi,,unyu unyu gitu,,ultah bocah. 8 Maret 2020 nya Ulang Tahun Adik Ipar, makan-makan di Willie's Brother yang sepertinya udah tutup untuk selamanya sekarang. T.T Undangan Nikah, Undangan Ulang Tahun. Tiap minggu nggak ada istirahatnya.. 14 Maret 2020 sempat kumpul keluarga sama Papa, Mama, Mas, Adek, Ponakan, Oom, Tante, Sepupu. Lucu banget liatin tingkah ponakan yang makin pinter, Makaaaan muluuu lagi,, *Kayak Budenya.. hihihihihi.. 15 Maret 2020 Nikahan Sohib Sushi Tei-an pada jamannya. Ini nih,,tengah maret ini,,mulai diberlakukannya Social Distancing ~ Physical Disantcing ~ Work From Home. Hikss,,Wabah yang akhirnya ditetapkan menjadi pandemi ini benar-benar hampir melumpuhkan dunia. Ulang Tahun Ibu Mertua dan Adik di tanggal 20 Maret 2020 kemarin pun yaa jadinya ga bisa kemana-mana. huhuhuhu.. #DiRumahSaja

April 2020,,sudah banyak jadwal sebenarnya untuk bulan ini.
Rencana ke Palembang untuk menyaksikan nikahan salah satu rekan kerja.
Rencana Road Trip ke Timur Pulau Jawa bersama Mas Suami yang sudah diidam-idamkan dari lama.
Tapi apa daya,,huhuhuhu semua tinggal rencana..
ditambah lagi hari Sabtu, 4 April 2020 kemarin saya/kami harus kehilangan salah satu Pakde (Suaminya Kakak Tertua Papa) di Klaten. Sedihnya lagi, kami yang ada di Jakarta, Bintaro, Tambun, Bandung, Purwokerto, Makassar, Kebumen, tidak bisa langsung pergi ke Klaten. Karena, daerah asal kami sudah zona merah. Klaen pun sudah KLB. T.T Rasanya benar-benar hancur..sedih tidak bisa langsung memeluk Bude dan Kakak Sepupu saya. Huhuhuhu...

100 Hari,,

Mau sampai kapan?
Mari kita doakan agar Bumi kembali pulih seperti sedia kala..
Agar ku dapat segera memeluk papa mama bapak dan saudara-saudara lainnya.
Aamiin..



Saya Si Surya

Foto saya
Si tengah di antara lelaki hebat yang juga ga kalah hebatnya. I (heart) yellow. I (heart) comics. I (heart) music. I (heart) converse. ^_^

Total Tayangan Halaman

Pengikut