Seperti menulis diary saja..

Walaupun tugas masih numpuk,,tapi rasanya gatel pengen menuliskan semua hal yang ada di pikiran saya saat ini.
Huuh,,hari ini amat sangat sibuk.. ahahahai..*LEBAYY*
Yang pasti, saya bolak-balik ganti baju, dengan warna yang sama yaitu BIRU. heuheuheuheu..
Pergi ke kampus saya pake kaos lengan panjang warna biru muda pemberian sepupu saya, waktu lebaran kemarin. Saat saya pulang ke rumah, saya ganti baju pake kaos warna biru muda merk cubitus..(iyaa,,cubitus..) ini kaos lungsuran atau turunan dari adik sepupu saya. Hwehehehe..

Ahh,,saya tidak mau membahas masalah baju di sini. Berbagai macam kegiatan saya lalui hari ini. Kegiatan banyak berpikir.. Mulai dari kuliah mata kuliah Psikologi Abnormal, yang walau saya dalam keadaan ngantuk tapi tetap saja bisa ngikutin kuliah si Ibu dosen. Pulang ke rumah, langsung online. Mengobrol, hahaha hihihihi, sambil sesekali mengerjakan PR. Komen-komen. Juga nge-twit. Menyenangkan..

Lalu, tiba-tiba papa saya bilang, "mbak beli sepatu yuk!"
"Apaa? papa mau beliin vita sepatu?!" *ahahahha,,ngarep..
setelah ditanya blablabla,,ternyata papa saya itu sedang ingin memulai lagi hidup sehat, dengan banyak berolahraga. Salah satunya bermain tenis. Trus menurut cerita Ibu, sepatu tenis papa udah rusak. hihihihihihi.. Kasian papa ku sayang. "pake aja sepatu tenis vita, pa! udah lama ga dipake tuh." *ucap saya dalam hati.. hwehehehhe,,tapi mana mungkin cukup yaa?

Yaa,,saya sih seneng-seneng aja diajak ke mall. Lumayan cari pulpy orange. Saya bukan contoh mahasiswa yang baik. Karena, saya lebih memilih untuk meninggalkan tugas saya dan pergi berjalan-jalan bersama papa dan Ibu. hihihihihihi..

Meluncurlah kami ke salah satu mall yang terletak di cihampelas.. *ahh ya,,sebut saja lah ciwalk.. hihihihihi.. Langsung saya ajak ke salah satu toko olahraga di lantai dasar. Melihat-lihat berkeliling, dan tampaknya papa menemukan sepatu yang bisa membuatnya jatuh cinta dan membeli sepatu itu.. Saya sih berputar-putar, mencari sepatu yang memukau mata. Tapi sayang tak ada. Yang ada saya malah menemukan sebuah jaket berbahan anti air dan berwarna..*JENGJENGJENG* kuning muda. ahh,,rasanya ingin sekali menyodorkan jaket itu kepada ortu. Tapi kok ga tega yaa? Harap-harap dikit,,buat ditanyain, "ada yang mau dibeli, mbak?" Tapi sayang, kata-kata itu tak keluar. Humm,,ya sudah lah..saya relakan dulu saja itu jaket. Kalo ada rejeki, pasti saya tebus itu jaket. Sabar yaa jaket? *TINGTINGTING..;;)

Ahh,,ngomong-ngomong soal rejeki. Huhuhuhu,,agak-agak sedih juga saya harus menolak rejeki yang ditawarkan kepada saya hari ini. Iyaa,,saya harus menolak proyekan skoringan dari salah seorang sahabat. Habis,,dia baru nawarin siang-siang, sedangkan jadwal saya sore tadi padat sekali. Takutnya saya tak bisa memenuhi target skoring yang akan dikumpul besok sore. Yahh,,belum rejeki. Padahal lumayan tuh, buat nambah-nambah duit beli komik. hihihihihi..

Sore hari, saya dijemput tetangga saya yang juga teman SMP saya. Untuk bertemu dengan teman lama di SMP dulu. Menunggu angkot di cipaganti. Hihihihihi,,kenapa ya setiap saya mau bepergian dan mau naik angkot di jalur yang dilewati angkot margahayu-ledeng, pasti saya reflek ingin menghentikan angkot itu? walaupun sebenernya tujuan saya tidak dilewati angkot itu.. ahahahaii,,3 tahun lewat, setiap harinya pergi menuntut ilmu pake angkot biru itu membuat saya benar-benar menyatu dengan si angkot. Sampe-sampe ada keterikatan batin. wkwkwkkwkw..

Sesampainya SMP,,melihat si tukang gorengan yang biasa nongkrong di depan sekolah. Tampaknya beliau masih hapal sekali dengan kami. Jadi senyam senyum sendiri dia. heuheuheuheu.. Senang,,bisa ketemu wali kelas waktu kelas 3. ahahahai,,si ibu tetep aja kurus yaa?

Ternyata,,tak ada yang datang lagi. Cuma ada, saya, dayu (tetangga saya), Delvi (si tamu dari medan), dan Silvy (pacar si tamu dari medan).. Yaahh,,walau cuma berempat,,asyik aja ngobrol. Dan melihat Delvi dan Silvy yang lagi anget-angetnya jadian.. Setelah melalui proses yang cukup panjang.. *heuheuheuheu,, saya jadi senyam-senyum sendiri liat mereka.

Lagi musim ya? Cowok dan cewek yang lagi LDR, trus si cowok nya nyamperin atau menjenguk si cewek. Mau itu pake kereta ataupun pake pesawat.. ahahahai,,so sweet sekali yaa? hihihihihi..

Obrolan yang cukup rame, baru terjadi saat sedang makan. Ceritanya, si Delvi ini bisa membaca garis tangan, dan yaa menggambarkan bagaimana-bagaimana keadaan orang itu. Kebetulan tetangga saya alias Dayu, itu memang sedang bermasalah dengan lelakinya. Hwehehehe,,saya sih cuma mendengarkan mereka saja. Tapi, kadang sesekali Delvi mengeluarkan kata-kata yang memang ditujukan untuk saya. Hwehehehe,,saya pikir apa yang Delvi 'ramalkan' itu cuma sugesti saja. Sesuatu hal itu, mungkin akan mempengaruhi pikiran kita dan bisa saja membuat kita melakukan tindakan-tindakan yang ujuang-unjung akan tampak membenarkan kata-kata tersebut. Yang kayak begituan sih, ambil yang positifnya aja. Yang negatifnya simpen aja. Ga usah diinget-inget. Betul tak?

Walau masih ingin ngobrol, saya mengingatkan Dayu untuk segera beranjak. Karena kami harus segera sampai Masjid untuk rapat Idul Qurban. Nyampe Masjid,,liat keadaan sekitar gelap-gulita. Tapi, Alhamdulillah Masjidnya ga mati lampu. Tanya-tanya, ketua Qurbannya belum dateng. Katanya sih masih makan baso di rumah. ckckckkck.

Rapat tadi, benar-benar membuat saya banyak berpikir. Mendengarkan orang yang lebih tua berbicara dan tetap bersikukuh dengan pemikirannya itu tampak sulit sekali yaa? Kadang kita jadi ga bisa ngikutin apa maunya. Saya pun bingung sebenarnya, bapak itu maunya apa sih? Belum cukup apa beliau memecah belah satu "keluarga" yang menurut saya cukup harmonis.. Kalau kata papa saya, mungkin masih merasa yang namanya post-power syndrome.. *ADUH,,papa,,beliau itu umurnya jauh lebih di atas papa. Pasti harusnya sudah lama melewati masa-masa itu* heuheuheuheu..

Saya cuma bisa menyemangati sang ketua dengan kejailan saya saja. Yahh,,beruntungnya sang ketua Qurban masih waras, dan masih bisa sabar menghadapi segala cobaan ini.. Ahh,,tetap SEMANGAT!! Rasanya ingin sekali bilang ke sang ketua, "Tenang, om! Ada kami di sini yang sama-sama siap menghadapi si bapak pembina yang terhormat!" hihihihihihi..

Ahh,,panjang sekali posting saya ini. Pasti akan membuat capek yang bacanya. Tapi ya mau gimana lagi. Rasanya gatal ingin menulis dan menumpahkan semuanya..

Back to homework ahh..
BUBYE..