Saya terjatuh, dan itu sakit!

Ah judul ini bukan merupakan sebuah kiasan. Tapi keadaan sebenarnya. (denotasi ya? eh apa konotasi? hahaha. bahasa Indonesia saya mulai melemah)
Iyaa, hari ini. Setelah belasan tahun tidak pernah terjatuh dari sepeda, saya harus jatuh saat mengendarai otopet. T_T Terjatuh dengan posisi tengkurap, tanpa menggunakan pengaman lutut. Alhasil, sekarang bahu saya sakit, lutut juga kerasa perihnya. huhuhuhu.. Untung saja kedua telapak tangan saya masih bisa menahan berat badan saya, sehingga dagu saya tidak terluka (lagi). *yaa, dulu waktu saya SD saya pernah terluka di dagu gara-gara naik ayunan. haghaghaghag..

Saya termasuk orang yang paling tidak mau terjatuh (dalam arti sebenarnya), dan selalu berhati-hati dalam melangkah. Berusaha untuk tidak terjatuh ataupun terluka.
Percaya tidak? Ketika dulu jaman saya masih 'parno-parno'-nya, ketika saya sedang berjalan di pinggir jalan, lalu ada kendaraan yang melaju dengan kencang, saya akan langsung terdiam sambil menutup kedua telinga saya.

Kemarin-kemarin juga sempet nih saya rasain lagi. Ketika melewati malam di jalan bebas hambatan (baca : jalan tol), dengan kondisi lampu mobil redup sebelah dan dikendarai oleh (yaa boleh lah kita sebut) pembalap kelas Tambun. ha8x. Oya, selain itu saat itu truck-truck besar sedang mendominasi jalan tol. Beehh,,sensasinya ga ada duanya. Mau tidur ga bisa (efek takut di'gorok' sama yang nyupir), mau makan ga ada cemilan, mau nyanyi playernya ngadat-ngadat melulu. Cuma bisa nutup mata sambil nyaris teriak saat mobil nyarissss senggolan sama mobil lainnya. Huaaahh,,beruntung sekali lah, si "sopir" itu tidak memiliki mata minus. Kalo iya, bisa-bisa udah berakhir di RS deh kami ini. Hahahahaha..

Iyaaa,,saya terjatuh lagi. Saya merasakan sakit lagi. Perih.
Tapi bedanya jatuhnya saya sekarang sama yang dulu adalah, ketika saya terjatuh saya akan langsung bangkit kembali, tersenyum dan menenangkan kedua orang tua saya bahwa saya baik-baik saja. :)