Nggak ada lucu-lucunya

Sudah lama sih pengen posting. Tapi bingung. Saking banyaknya yang pengen dibagikan ke pembaca setia (*sok iye. hahahaha)

Humm..tadi sore saya baru kembali dari kota kelahiran saya (Jakarta dan sekitarnya). Kembali ke kota kembang ini (Bandung). Perjalanan ditempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi. Saya, papa dan mama. Yang bawa papa. Tapi, tampak lelah. Jadi bawanya agak-agak gimana gitu. Saya sampai tidak bisa tidur sepanjang perjalanan.

Pagi hari, saya dibangunkan dengan sapaan "ayoo siap-siap pulang Bandung." Haaah! Pulang ya? Heu,,walau saya sumpah kangen banget sama tawekal 12. Tapi, saya juga masih agak ngerasa kalau semakin cepat pulang ke Bandung itu semakin cepat kembali ke realita kehidupan yang sempat saya tinggalkan beberapa hari ini. hahahahaha..

Beres-beres. Mandi. Makan. Cuci piring. Bungkus-bungkus sisa makanan. Angkut-angkut. Sapu-sapu. Ditutup dengan kunci pager. Brmmmm berangkat lah kami. Harusnya sih bisa langsung masuk tol veteran. Tapi, trussss lurussss ke arah tanah kusir. Yeah! Bertemu dengan kemacetan. Ini Jakarta, nak! Tanah kusir, kebayoran lama, simprug, permata hijau. Ahh kami berjalan dari selatan Jakarta menuju barat Jakarta.

Sampai daerah arteri kebon jeruk, jadi inget sama teman-teman SD yang kebanyakn tersebar di Jakbar. Pengeeen maeeen sama merekaaaa..
Huhuhuhuhuhu..

Tujuan pertama kami siang itu adalah pergi ke Jalan B, Kebon Jeruk. Ke salah satu rekanan papa selama empat tahun terakhir. Begitu sampai. Turun. Liat-liat mobil rental. Eh tiba-tiba tanpa suara tanpa jejak langkah. Seonggok hewan bertubuh hitam, kecil tapi kekar mendekat ke arah saya. Sambil gonggong galak. Saya yang notabene nya beneran takut sama anjing, langsung mendekap erat mama, dan langsung naik ke gendongan.

iiiiiiiiii..sampai sekarang masih kerasa kayak ada yang nempel di betis kanan. Iyaa,,Alhamdulillah nya tadi itu anjing ga gigit. Tapi dia sempet nempelin bibirnya di betis. Bener-bener pucat pasi (itu kata mama). Akhirnyaa,,si anjing ditangkep juga sama pemiliknya.

T_T walau itu anjing udah nggak ada di depan mata. Tapi, gonggongannya masih terdengar. Kaki saya pun masih gemeteran. Darah belum kembali lagi ke kepala. Jadi saya masih keliatan pucat.

AMPUUUUUN DEH!

SUMPAHNYA YAA SELUCU-LUCUNYA ANJING!
TETEP AJA BUAT SAYA ITU NGGAK LUCU..

huaaa..