Hari-hari perkuliahan menjadi makin 'tampak' berat..
Tumpukan tugas. Tuntutan mata kuliah yang semakin besar.
Membuat saya, atau juga kami (saya dan teman-teman seperjuangan saya) harus ekstra ketat mengatur semua nya.
Mulai dari mengatur waktu, pikiran, perasaan, dan lain-lain.
Waktu,,pasti lah kami harus pintar mengatur waktu.
Mulai dari waktu kuliah, waktu makan, waktu istirahat, waktu untuk refreshing, waktu untuk mengerjakan tugas.
Kalau kami tidak pintar mengatur waktu, pasti hancur lah dunia persilatan. (*ahahahai,,LEBAYY)..
Pikiran,,humm..untuk mengatur dan juga mengerjakan semuanya pasti lah dibutuhkan pikiran yang super duper ekstra terasah dan selalu siap sedia untuk digunakan.
Kami harus bisa membagi pikiran kami. Ahh,,memprioritaskan hal-hal yang dipikirkan. Hal itu bisa jadi kunci di sini. hihihihihi..
Lalu kenapa perasaan?!
Heyy,,pasti perasaan kita akan diombang-ambing saat menghadapi berbagai macam ujian demi meraih cita-cita dan juga memenuhi tanggung jawab kita kepada orangtua..
Fluktuatif,,naik turun.. Mau bukti? hihihi..coba tanyakan sama pacar saya. Beliau amat sangat merasakan bagaimana naik turunnya mood saya. (Walau sebenarnya belum sempat sampai pada taraf yang ekstrem. hi8x) Maaf yaa pacar?
Dalam keadaan yang seperti itu, pastinya kita harus bisa saling mengingatkan dan saling memahami.
Jangan lupa untuk 'membaca', atau pun mengingat karakteristik orang yang berada di sekitar kita.
Okee,,pasti sisi egois kita bakal ngasih semacam defend, "Saya ingin dimengerti!" atau "Tolong mengerti saya." atau juga "Saya juga lagi pusing.." atau kalimat lain yang bisa digunakan untuk 'membenarkan' apa yang sedang kita rasakan saat itu.
Hey,,tapi INGAT!!
Tidak semua orang akan dengan mudah memahami kita.
Tidak semua orang akan dengan mudah mentolelir apa yang kita lakukan.
Tidak semua orang akan dengan mudah menerima apa yang kita katakan.
Tidak semua orang akan dengan mudah merasakan apa yang kita sedang rasakan.
Then,,mengapa tidak mencoba untuk..
Menjaga intonasi suara juga perkataan yang keluar dari mulut kita. Agar lebih enak didengar oleh orang lain. Mungkin memang maksudnya ke arah yang baik. Tapi mungkin, ada pihak yang merasa tidak nyaman mendengar perkataan dengan intonasi suara seperti itu. Untuk yang sudah terbiasa dan bersikap acuh tak acuh, mungkin akan terdengar biasa saja dan tidak akan banyak berkomentar.
Tapi coba bayangkan, bagaimana jika ada orang yang amat sangat sensitif dan merasa perkataan itu tampak menyebalkan. Kemudian, orang tersebut bisa saja memberi label yang buruk dan susah untuk merubah label yang sudah diberikannya.
Jadi misalnya, jika si A menganggap bahwa perkataan si B menyebalkan. Maka, untuk seterusnya si A akan tetap menganggap bahwa perkataan si B itu menyebalkan.
Terkadang saya suka jadi sedih jika melihat yang seperti itu. Umm,,mungkin karena saya termasuk orang yang tidak melulu menyimpan semua hal yang 'tampak menyebalkan' ke dalam 'hati' juga Long term memory saya. Terbukti, saya tidak akan kesal terhadap sesuatu lebih dari 2 jam. Biasanya, ketika ada hal lain yang menyenangkan untuk saya, maka saya akan melupakan hal yang membuat kesal tersebut.
Pengalaman (yang menurut saya) cukup menyakitkan buat saya pun, tidak membuat saya membenci orang atau sesuatu yang membuat saya merasa sakit tersebut. (bisa diliat di posting saya yang ini nih..) heuheuheu,,terlalu mudah melupakan kali yaa? ahh,,ga juga sih. Tetapi, saya lebih tidak mau berlarut-larut dengan sesuatu yang disebut dengan 'kebencian' yang ada.
Umm,,dan saya pun selalu dan selalu menerapkan untuk tidak melihat sesuatu hanya dari sudut pandang saya saja. Saya berusaha untuk 'berandai-andai'.. "Jika saya jadi dia, apa yang akan saya rasakan ya?"
Saya, anda, kita, kami..
Harusnya lebih bisa saling menghargai satu sama lainnya..
Komunikasi dua arah pun sepertinya bisa menjadi solusi yang baik..
Saling mengingatkan satu sama lainnya..
Agar kita semua bisa tetap hidup saling berhubungan dengan aman, tentram, nyaman, dan juga sentausa.. ^_^
Belajar,,Belajar,,Belajar,,dan terus Belajar..
We can do it!! \m/
Kicauan di Tengah Kepadatan
Diposting oleh
Surya Tetuko
at
Selasa, 30 Maret 2010
4 komentar:
yeaaahhhhhh........ \m/
We can do it beib....!!!!!!!!!!!!
Just be ur self beib....
Ukuran terbaik untuk menentukan karakter seseorang adalah ketika ia memperlakukan orang yang tidak dapat memberikan apa-apa kepadanya.....
dan....
ketika ia memperlakukan orang yang tidak dapat melawannya...... ^_^
Lupya much beib... :-*
betul sekali,,dua semester ini kita harus benar-benar belajar menegndalikan emosi kita...
mari terus saling mengingatkan yah bu? (thanks pisan, nih postingan ngingetin ama kekacauan hidup aku minggu ini dan membuat saya bercermin)
tetap berjuang demi sebuah hari Sabtu yang dihadiri senyum sumringah semua orang...
\m/
@Beibii :
yoii beib..
^_^ terimakasih sudah mau membaca dan mengomentari posting ini..
I know, we can do it! we can pass it all.
I love U much beib. :-*
@Ichunx :
makasih juga dah mau baca dan komen di posting ini..
yupp..kita harus berjuang sama2.. ^_^
Posting Komentar